to answer your question : means a girl who live in a tropical country..hihi..

Wednesday, August 10, 2005

Puppies

brownies : kie, idung ku gatel kenapa ya?
blackie : sini aku garukin...

Image hosted by Photobucket.com

Monday, August 01, 2005

I hate that....

A : "Sasa nggak sholat?"
Sasa: "Nggak"
B : "Bukan nggak ..tapi BELUM.."
Sasa: ....

Tidak penting kapan dan di mana itu terjadi, tapi satu hal yang membuatku "annoyed" is silly thoughts about religion. (Or AM I being silly?).
Komentar sederhana tapi sempat membuatku berfikir "kenapa hal seperti itu dibahas?". Ada yang salah dengan aku tidak sholat? I don't think so coz I'm Catholic. Ada yang salah dengan aku being a Catholic? I don't think so dan memang seharusnya tidak.
Komentar sederhana tapi sempat membuatku berkerut-kerut berfikir, "kenapa komentar seperti itu muncul?" -tanpa bermaksud menyinggung kelompok lain-, aku jadi berfikir "apakah maksud komentar itu adalah bahwa semua orang pada akhirnya seharusnya menjadi muslim?"
Secara pribadi, aku bukan seorang Katolik yang taat* (* baca: sering pergi ke gereja). Aku jarang ke gereja, bahkan seingatku terakhir ke gereja adalah tahun lalu atau bahkan dua tahun yang lalu. Aku tidak menganggap bahwa pergi ke gereja itu tidak penting, tetapi what i think is "You don't have to go to church to talk to God". If i go to church and what i do is just wandering and wondering and starring at boys or fancy women instead of concentrating my self to Him/Her, then why should I? I come from a mix family where wee have Catholic, Moslem, Hinduism, Protestant, and Kejawen. So, what kind of belief you have, even Atheism (Atheism? Personally i think that even an atheist DOES believe in something.), does not bother me at all. How do you want to worship God or what do you think of God is really up to you.
(What do you think of God?).. yes , what do you think about it/him/her. Mungkin ada yang berfikir bahwa there's no such thing as God. Boleh. Nothing's wrong with that. Personally, kajian tentang keberadaan Tuhan tidak akan ada habisnya dan bisa lebih berkembang seandainya kita tidak mematok pada 5 kepercayaan saja. Mungkinkah Tuhan itu benar laki2? Mengapa dia bukan perempuan? Atau jangan2 dia berkelamin ganda? (this i find a bit nuts..). Manusiakah dia? Mengapa kadang dia tidak boleh digambarkan?
I believe in God, although sometimes i find it weird to call it/her/him as "God". Mengapa kita tidak memberinya nama lain? Mengapa tidak kita beri nama dia "anu"?.
Komentar sederhana tapi bisa membuatku sampai saat ini tetap njelimet berfikir dan terheran-heran, "kenapa tidak kau biarkan saja setiap orang untuk bebas memilih kepercayaannya?" terlepas dari apakah yang dia percayai/imani itu ada atau tidak. After all, man made religion.