to answer your question : means a girl who live in a tropical country..hihi..

Wednesday, September 06, 2006

ber Kendari ria

Let me see… what did I learn from my lovely little visit to kendari.

It was great.

It was much..much… and I mean much…much better than samarinda. Waarom? Karena acaranya sukses donk di sana hihihihi. Daku pan dah janji ama mas odo kalo Kendari harus lebih baek dari Samarindah ;p. Tiket orang-orang ok, all pembicara ok, undp ok and dennis lazarus was great as usual, anggaran oks banget ;p , transport ok, hotel was more than just ok, sewa mobil was unbelievably ok, media was cooperative enough to put pak suryana’s face in their newspaper kikikikik, and the seminar itself was perfect. And perfect meant the place was overloaded with enthusiastic participants equipped with tough questions. Terbayangkan donk, acara begituan yang biasanya jam 3 juga dah pada ngabur, tapi penonton masih setia nangkring sambil nyap-nyap ampe maghrib. Then again, it would not be complete without good food with cheap .. and I mean cheap..cheap…price.
…and everybody’s happy… especially me.. :)

Btw, acaranya diadain di fisip unhalu alias universitas haluoleo yang berarti halu=delapan dan oleo=hari. FYI, haluoleo itu nama pahlawan di kendari sono yang dikasih nama sama mamanya begitu karena waktu mamanya mau giving birth dia, mamanya itu mules dulu delapan hari. Speaking of giving birth, cobalah tengok sewaktu-waktu ada waktu, kitab Kejadian pasal 3:16-17 (halah..). I found it very interesting and provocating…mind blowing… made me wondering… (halaaaah banget…).

Kalo mau ngebut, datanglah ke kendari (gubraak…mau ngebut aja mahal..). Betapa tidak… Jalanannya lebar-lebar, halus mulus, dan sepi dari macet. Enak deh pokoknya. Paling seneng sama udaranya yang walopun ditemenin sama benderang matahari tapi terhirup sejuk rasa ac. Pergilah ke kota lama dan melongoklah ke atas, di mana bukit-bukit berjajar dipadati rumah-rumah penduduk gaya tempo doeloe. Main-mainlah ke pasar ikan, temui ginuk-ginuk kepiting kenari dan merasainya ketika ia sudah mati oleh api, dan cobalah praktekan bahasa tolaki, dijamin nggak bisaah….

By the by… Daku nyampe di Kendari tgl. 29 pagi (baca : 12.30 am). Beruntunglah sutra dijemput sama orang hotelnya. Btw ya... bandara di Kendari itu namanya Wolter Mongonsidi instead of Monginsidi. Bingung daku… Anyway.. belon ada berape jam itu di hotel, daku dah gak feeling so good lagi. Perasaan daku mengatakan kalo orang-orang, especially yang gede-gede itu, gak bakalan favourable tinggal di situ. Apalagi setelah daku bertemu musuh lama (baca: kecoa). Lumayan sih, gak jelek-jelek amat, tapi ya… gak bagus juga. Takjubnya lagi, orang-orang selalu bilang kalo hotel yang bagus itu ya di situ. Pas daku mau check in di resepsionist, yang ada malah daku dikacangin. Bilang kek suruh tunggu sebentar ato apaan gitu..lah ini kagak ada basa-basinya. Dan menurutku, itu tidak baik sodara (apa daku narsis merasa penting kali ya? ;p). What we did was, cancelled all the reservation the very same day, iseng ngerjain bapak sopir yang baik hati dan tidak sombong ngiderin kota and moved in to Plaza Inn Hotel (harap dicatet sodara-sodara….). Mungkin secara dilihat dari budget, itu bukan keputusan yang bagus – bagus amat karena musti bayar cancellation fee. Tapi, pernahlah aku mendengar dan sayangnya mulai tertanam bahwa uang itu bukanlah uangku, jadi buat apa pusing?

PROPAGANDA TIDAK TERSELUBUNG: Plaza Inn Hotel, hotel baru kinyis-kinyis wong bukanya baru bulan mei dengan bath tub Jacuzzi (ehem.. di kamar suite looh) memberikan anda harga corporate yang sangat menyegarkan mata, pikiran dan kantong anda. Hubungi sdri. Kiki marketing anda untuk keterangan lebih mantabh dan terpercayah..

Lanjut…
Awalnya sih, pas persiapan itu, ada sedikit major problem (piye itu sedikit tapi major?). Pas daku ketemu Dekan Unhalu, diketahuilah kalo mereka mengira acaranya itu tanggal 30. Padahal ya padahal, acaranya itu tanggal 31. Intinya adalah everything was set up, undangan dah disebar 200 orang buat tanggal 30 dan pembicaranya baru datang tanggal 30 malem. Pan gak lutju ya? (Sasa guity as charged). Alhasil seharian itu kerjanya nelponin dan nyamperin orang-orang yang dah diundang termasuk bapak walikotah dan wagub...halah.. Tadinya pak dekan minta flight pembicara dimajuin biar acaranya bisa tetep tgl. 30 (baca: supaya daripada acara dapat dibuka oleh bapak wagub).
...Dan dengan lugu daku mengatakan kepada bapak dekan kita bahwa itu bukan pilihan... BM aja kalo mau dimarahin pak soni hehe.. (kata mas koba, BM itu Berani Mampus... :p )

Singkat kata singkat cerita, kerjaan seharian itu adalah ngralat undangan kikikikik.. dan untungnya berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, ralatnya beres, dan beres pula acaranya. (pak guru Hanung, tanya donk, kata ”yang” di situ kenapa huruf besar ya?) Kenapa tidak ditulis Tuhan yME instead of Tuhan YME?.

Jadi apaan ya.. yang daku pelajari dari Kendari?
Rahasia.... (kecewaaaah..)
But to me, it’s alright to say no.


NB: janjinya dah lunas kan, haryo???

0 Comments:

Post a Comment

<< Home